Warga Gunungkidul di Guncang Gempa 12 Kali Pada Selasa Malam Dan Rabu

Jakarta - Gempa bumi mengguncang pantai selatan Gunungkidul Selasa (10/8/2021) malam dan Rabu (11/8/2021) dini hari. Namun tak banyak warga Gunungkidul yang mengetahui bahkan merasakan adanya gempa tersebut.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis terjadi 12 kali gempa sejak hari Selasa (10/8/2021) pukul 23.00 WIB dan Rabu dinihari.

Berdasarkan catatan BMKG, Gempa berkekuatan Magnitudo 3.6 SR, terjadi pada Selasa malam pukul 23:30:19 WIB dengan Lokasi 8.961 LS,110.26572 BT atau 114 km Barat Daya Gunungkidul-DIY dengan kedalaman 10 Km.

Selang beberapa menit kemudian gempa Magnitudo 3.6 SR terjadi pada pukul 23:33:30 WIB dengan okasi 8.851 LS,110.22931 BT atau 104 km BaratDaya Gunungkidul dengan kedalaman 10 Kilometres.

Kemudiam Gempa Magnitudo 3.2 SR pada pukul 23:43:57 WIB di 82 kilometres Barat Daya Gunungkidul berkedalaman 10 kilometres. Gempa Magnitudo 3.9 SR pada 23:21:58 WIB dengan lokasi 115 kilometres Barat Daya Gunungkidul dan berkedalaman 10 km.

Kemudian di hari Rabu (11/8/2021) gempa sebesar Magnitudo 2.8 SR terjadi 00.01 WIB berlokasi di 86 kilometres BaratDaya Gunungkidul dengan kedalaman 40 kilometres. Kemudian Gempa Magnitudo 3.8 SR, terjadi pukul 00:29:17 WIB berpusat di 137 km Barat Daya Gunungkidul dengan Kedalaman 10 Km.

Gempa Mag 3.2 SR terjadi pukul 00:38:34 WIB di 113 kilometres Barat Daya Kebumen dengan kedalaman 16 Km. Gempa Magnitudo 3.1 SR terjadi pada pukul 00:50:06 WIB berpusat di 117 kilometres Barat daya dengan kedalaman 10 Kilometres. Gempa Magnitudo 3.1 SR terjadi pada pukul 00:43:22 WIB berpusat di 113 km Barat daya Gunungkidul kedalaman 10 km. Dan gempa Magnitudo 3.3 SR terjadi pukul 01:02:34 WIB di 113 kilometres Barat Daya Gunungkidul dengan kedalaman 10 kilometres.

Gempa selanjutnya kembali terjadi pada pukul 01:57:14 WIB. Kali ini gempa dengan magnitudo 3.1 SR dengan lokasi pada 9.094 LS,110.36200 BT (125 km Barat Daya Gunungkidul dengan kedalaman 10 kilometres. Terakhir, dengan magnitudo 3.3 SR, terjadi pada pukul 02:13:45 WIB. Kali ini gempa berada pada lokasi 9.092 LS,110.39453 BT atau 124 kilometres Barat Daya Gunungkidul dengan kedalaman 10 Km.

Meskipun terjadi rentetan gempa hingga 10 kali namun tak banyak warga Gunungkidul yang mengetahuinya bahkan merasakannya. Mereka justru baru mengetahui dari rilis yang dikeluarkan oleh BMKG.

Hendro (39) warga Kalurahan Karangduwet, Kapanewon Paliyan, mengaku tak mengetahui adanya gempa. Padahal ia masih bergadang di depan komputer saat BMKG merilis adanya rentetan gempa bumi tersebut. Lelaki yang berprofesi sebagai content designer ini justru mendapat kabar adanya gempa dari rekannya.

"Teman saya ikut group WA BMKG. Jadi dapat kabar dari BMKG terus ngasih tahu saya," paparnya, Rabu pagi.

Rentetan gempa dengan kekuatan tidak terlalu besar tersebut membuatnya sedikit lega. Pasalnya sepanjang pengetahuannya, dengan gempa-gempa kecil tersebut maka akan ada pelepasan energi dari lempeng aktif. Dengan pelepasan energi tersebut tubrukan antar lempeng tidak akan terlalu berbahaya.

Edi Padmo, seniman asal Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen juga mengaku tidak merasakan gempa. Padahal ia tengah merampungkan lukisannya hingga Rabu dinihari.

Selama menggoreskan pet cat di atas kain kanvas, ia sama sekali tidak merasakan tanda-tanda adanya gempa. Namun ia berharap tidak ada gempa besar terjadi karena lelaki ini masih injury dengan gempa besar 2006 lalu.

"Blas ra kroso (sama sekali tidak terasa). Ojo (gempa) gede, saya trauma 2006 lalu je," tukas Edi.

Heri Prastawa (31) warga Kalurahan Pulutan Kapanewon Wonosari misalnya. Ia terjaga hingga pukul 02.00 WIB karena harus menyelesaikan suatu pekerjaan. Namun ia sama sekali tidak merasakan gempa bumi yang terjadi.

Youtuber ini justru kaget ketika BMKG secara beruntun merilis adanya gempa bumi. Dirinya tidak menyangka Gunungkidul diguncang gempa hingga 10 kali. Karena memang kekuatan gempanya jika merunut rilis BMKG ternyata cukup kecil.

"Duh ternyata ada gempa to. Saya tahu malah dari BMKG,"ujar Heri.

Dengan adanya rentetan gempa tersebut Heri mengaku khawatir akan terjadi gempa besar seperti yang sebelumnya pernah diungkapkan BMKG. Di mana BMKG memprediksi akan terjadi gempa di atas 8 SR di pesisir selatan Pulau Jawa.

"Siap-siap gede ini," akunya cemas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wagub DKI Pastikan Menjaga Kestabilan Harga Sembako Jelang Nataru 2022

ICW Mengkritik Ketua KPK Terkait Usulan Akan Lakukan Hukum Mati Bagi Koruptor

Pemerintah DIY Buat Sejumlah Persiapan Terkait Antisipasi Lonjakan Covid-19 Saat Nataru