Menguak Sejarah Kaum Voodoo di Haiti, Ritual Berkomunikasi Dengan Roh Atau Makhluk Halus

Jakarta - Voodoo adalah agama yang dianut masyarakat di Haiti, voodoo di kenal sebagai ilmu hitamnya yang berasal dari Afrika atau mirip dengan ilmu santet yang berada di Indonesia.

Negara ini percaya akan pemujaan arwah-arwah leluhur dan dewa yang dipercaya selalu memerhatikan mereka. Arwah-arwah tersebut bernama Lwa atau dieja sebagai Loa.

Loa, dipercaya sebagai roh yang berasal dari manusia atau ilahi, yang diciptakan oleh Bondye (Tuhan) untuk membantu sebagai media untuk menghubungkan manusia dengan mahkluk halus,
Dilansir Britanica, konon ada 1.000 Loa di Voodoo, dan ribuan Loa itu dikelompokkan dalam 17 panteon (anchon).

Meskipun jumlah Loa terbilang banyak, kaum Voodoo hanya mematuhi beberapa jenis Loa. Salah satunya adalah Loa Legba yang dipercaya sebagai roh terkuat.

Konon, bagi siapa saja yang dirasuki oleh Loa Legba, mereka akan dengan mudah berkomunikasi dengan dewa. Selain Legba, Loa yang dikenal kuat di kaum Voodoo adalah Agwe Tawoyo, Iwa laut, dan Lasiren.

Proses pemujaan

Prosesi keagamaan Voodoo ini biasanya akan didampingi oleh tokoh agama, seperti pendeta Vodou (oungan) atau pendeta wanita (manbo).

Biasanya, routine pemujaan akan dilakukan di sebuah kuil Vodou Haiti yang disebut sebaga Oufo. Salah satu ruangan yang digunakan dalam upacara Vodoo ini akan dilettakan sebuah tiang di tengah ruangan.

Konon, Loa akan turun dan naik melalui potamitan, karena dianggap sebagai poros magis. Pontamitan merupakan benda paling sakral dan suci dalam prosesi pemujaan Loa.

Saat upacara berlangsung, para peserta akan bernyanyi, menari, dan mengelilingi veve atau gambar spiritual.

Selain itu, mereka juga akan menyelipkan sebuah doa yang dilantunkan sambil memukul drum. Ha itu merupakan persembahan kepada Loa agar roh-roh tersebut turun dan merasuki tubuh para peserta.

Peserta yang dirasuki oleh Loa berfungsi sebagai moderator para peserta lainnya untuk berkomunikasi dengan Loa. Satu-persatu dari peserta akan mengajukan permintaan, ramalan masa depan, dan nasihat.

Para sukarelawan tersebut diyakini sudah pasrah dengan tubuhnya dikontrol oleh Loa. Karena pilihan mereka hanya dua, berhasil dilepas Loa untuk hidup lagi atau secara keseluruhan nyawanya akan diambil oleh arwah yang merasuki.

Selain dirasuki, para peserta Voodoo juga akan menikahkan Loa agar mereka selalu terhubung dengan para roh. Ritual tersebut dikenal sebagai maryaj mistik (pernikahan mistis).

Sejatinya, pernikahan dengan roh bagi kaum Voodoo tidak ada bedanya dengan pernikahan pada umumnya.

Mereka akan memakai pakaian pengantin, kue pengantin, cincin kawin, dan pendeta. Tujuan maryaj mistik adalah untuk memasuki hubungan khusus dengan Loa, untuk membangun hubungan spiritual yang lebih dalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wagub DKI Pastikan Menjaga Kestabilan Harga Sembako Jelang Nataru 2022

ICW Mengkritik Ketua KPK Terkait Usulan Akan Lakukan Hukum Mati Bagi Koruptor

Pemerintah DIY Buat Sejumlah Persiapan Terkait Antisipasi Lonjakan Covid-19 Saat Nataru